Kiat-Kiat Mengusir Kegelisahan - Al Wasaail Mufiidah Lil Hayaatis Saiidah (Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr)
Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr
Kiat-Kiat Mengusir Kegelisahan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan kitab Al Wasaail Mufiidah Lil Hayaatis Sa’iidah, sebuah kitab buah karya Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah. Pembahasan ini disampaikan oleh: Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr. Kajian ini disampaikan pada 01 Rajab 1439 H / 18 Maret 2018 M.
Status program kajian kitab Al Wasaail Mufiidah Lil Hayaatis Sa`iidah: Selesai.
Kajian sebelumnya: Sungguh Istimewa Perkara Orang Yang Beriman – Al Wasaail Mufiidah Lil Hayaatis Sa’iidah
Kajian Tentang Kiat-Kiat Mengusir Kegelisahan – Al Wasaail Mufiidah Lil Hayaatis Sa’iidah
Diantara sebab-sebab yang dapat mengusir dan menghilangkan kegelisahan yang timbul dari kegamangan hati dan tersibukkannya hati dengan hal-hal yang memberatkan, yaitu dengan cara:
Menyibukkan Diri dengan Suatu Pekerjaan atau Mendalami Ilmu Yang Bermanfaat
Menyibukkan diri dengan suatu pekerjaan atau mendalami ilmu yang bermanfaat dapat membuat hati lupa akan segala kegelisahan yang menimpanya. Amalan tersebut akan membuat jiwanya senang dan semangatnya bertambah. Hal ini mungkin terjadi baik bagi orang yang beriman ataupun selainnya. Akan tetapi orang yang beriman mempunyai kelebihan. Yaitu ketika dia malakukan suatu amalan, maka dia melaksanakan dengan ikhlas dan mengharap pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala baik ketika dia mempelajari suatu ilmu atau dia mengajarkannya atau ketika dia mengerjakan suatu pekerjaan yang baik. Baik pekerjaan yang sifatnya ibadah ataupun pekerjaan dunia semata, akan tetapi dia sandingkan dengan niat yang baik atau dia niatkan pekerjaan tersebut dia gunakan untuk ketaatan kepada Allah subahanahu wa ta’ala. Maka hal tersebut akan mempunyai pengaruh yang kuat untuk mengusir segala kesedihan dan kegelisahan.
Sungguh sangat banyak diantara manusia yang merasa gelisah. Sehingga dia ditimpa berbagai penyakit yang bermacam-macam. Ternyata obat yang sangat mujarab dari penyakit itu adalah melupakan sebab-sebab yang menjadikan dia gelisah dan menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang bermanfaat. Juga dianjurkan untuk mengerjakan perbuatan atau amalan yang memang disenagi selama hal itu tidak diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Hal tersebut akan membantunya untuk lebih tenang dan konsentrasi dalam melakukan pekerjaan tersebut. Inilah diantara sebab-sebab yang bisa menghilangkan kesedihan dan kegelisahan.
Hendaklah seorang manusia tidak membiarkan dirinya memikirkan hal-hal yang berat, seperti musibah-musibah yang menimpanya. Akan tetapi hendaklah dia melakukan suatu pekerjaan yang bermanfaat atau mempelajari ilmu yang bermanfaat.
Bahkan seandainya pekerjaan tersebut adalah pekerjaan dunia, akan tetapi dia niatkan pekerjaan tersebut untuk mendapatkan pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala atau dia guanakan untuk ketaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Kiat ini dapat dilakukan oleh orang mukmin ataupun orang yang tidak beriman.
Memusatkan Seluruh Fikiran dan Perhatiannya Untuk Pekerjaan Hari Ini
Hal ini akan membuat seseorang tidak memikirkan hal-hal yang mencemaskan untuk waktu yang akan datang. Selain itu juga, hal ini akan memutuskan dari kesedihan-kesedihan yang telah berlalu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berlindung dari kesedihan terhadap perkara-perkara yang telah berlalu dan tidak mungkin untuk kembali lagi. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berlindung dari sesuatu yang membuat seorang sedih karena memikirkan perkara-perkara yang akan datang.
Maka dianjurkan bagi seseorang untuk menjadi manusia hari ini. Dia memusatkan seluruh usaha dan tenaga untuk memperbaiki harinya dan waktu masa kininya. Ketika seseorang memusatkan seluruh perhatiannya untuk pekerjaan hari ini, maka hal tersebut lebih akan membuat sempurna pekerjaan-pekerjaan yang dia kerjakan. Juga dia akan terhibur dari segala kesedihan dan kegelisahan yang dia rasakan.
Inilah, hendaknya seseorang menjadi manusia hari ini. Memikirkan apa yang akan dia lakukan pada saat ini. Karena sesuatu yang telah berlalu maka tidak mungkin untuk kembali lagi. Jika sesuatu yang telah berlalu adalah kebaikan, maka dia memuji kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dan seandainya yang telah berlalu itu adalah sebuah maksiat, maka tidak perlu terlalu sedih. Cukup dia bertaubat kepada Allah subahanhu wa ta’ala atas maksiat yang dia lakukan. Ataupun jika hal yang telah berlalu itu adalah keuntungan perdagangan yang tidak dia dapatkan, maka jangan pula dia terus memikirkan hal tersebut. Yang harus dilakukan adalah sibuk memikirkan hari ini dan apa yang bermanfaat baginya untuk saat ini.
Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam sebuah atsar disebutkan bahwa:
إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح، وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء، وخذ من صحتك لمرضك، ومن حياتك لموتك. رواه البخاري.
“Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati.” (HR. Bukhori)
Seseorang juga dianjurkan untuk mengerjakan-pekerjaan yang bermanfaat untuk dirinya. Hendaklah seseorang tidak sedih dan gelisah terhadap hal-hal telah berlalu dan yang akan datang. Sebaliknya, seseorang dianjurkan untuk selalu tawakal kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Simak Penjelasan Lengkap dan Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Kiat-Kiat Mengusir Kegelisahan – Al Wasaail Mufiidah Lil Hayaatis Sa’iidah
Podcast: Play in new window | Download